ALT_IMG

Mencari uang dengan membaca email dan megklik adsense

Pertama, yang perlu anda ketahui, disini modal awal kita untuk mengikutinya adalah Rp.0,- (nol Rupiah). Yang perlu anda lakukan hanyalah, berada didepan komputer, terhubung ke internet, hanya sekitar 1 jam/hari. Readmore...

ALT_IMG

Download Templates Blog

Bagi yang pengen merubah tampilan blog. Saya ada beberapa site penyedia template blog yang gratis bagi para blogger pemula : Readmore..

Alt img

Ingin Tahu Tentang Dunia Islam

Ingin tahu bagaimana dunia islam yang sebenarnya? Islam itu damai islam itu indah Readmore...

ALT_IMG

Indonesian is Beautiful

To see the beauty beneath the sea do not have to bother anymore with the diving in Bali there is now a tourist submarine that much easier and fun: Bali Sea Walker. Tour this one at the start pick-up from Readmore...

ALT_IMG

Belajar GIMP

GIMP adalah multi-platform tool manipulasi foto.GIMP adalah akronim untuk Program Manipulasi Gambar GNU. GIMP cocok untuk berbagai tugas manipulasi gambar, termasuk retouching foto, komposisi gambar, dan gambar konstruksi. Readmore...

Jilbabku Bukan Belenggu

0 comments

Jilbabku Bukan Belenggu

Jilbabku Kebebasanku
Kata-kata diatas kutemui pertama kali di selembar poster yang diletakkan di dinding kaca Student Store kampusku saat dulu masih berstatus sebagai mahasiswa. Kata-kata itu masih kuingat walaupun sudah beberapa tahun lalu aku menemuinya.
Terkesan! Itulah alasannya kenapa aku masih mengingatnya hingga sekarang. Terkesan dengan kata-katanya dan mencoba mencari makna di balik kata-kata itu. Maka, iijinkan aku untuk berbagi apa yang aku dapatkan dari pencarian sebuah makna.
Jilbabku Bukan Belenggu
Kata belenggu jika dilihat dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki definisi ikatan (sehingga tidak bebas lagi). Jadi jika dikaitkan dengan frase: “Jilbabku Bukan Belenggu”, kurang lebih begini jadinya: “Jilbabku bukanlah hal yang membuat menjadi tidak bebas”.
Maka frase “Jilbabku Bukan Belenggu” sangat pas jika kemudian disandingkan dengan frase “Jilbabku Kebebasanku”. Tentunya frase kedua ini berperan sebagai penguat dari frase pertama.
Ok. Setelah mengetahui sedikit makna secara bahasa dibalik kedua frase itu, lantas apa makna sesungguhnya dari keduanya?
Hmm.. Mungkin masih ada sebagian kita yang berpikir bahwa ketika seorang muslimah memutuskan untuk mengenakan jilbab, maka dia tidak akan bebas melakukan apapun, merasa dirinya terbatasi dengan jilbab yang dikenakan.
Ketika berjilbab, seorang muslimah tak boleh melakukan ini itu, harus meninggalkan seluruh kebiasaan lamanya. Ketika berjilbab, seorang muslimah harus kalem, pendiam, dll. Hei.. benarkah statement ini??
Tidak 100 % benar Kawan!
Siapa bilang ketika seorang muslimah memutuskan untuk berjilbab tak bebas melakukan apa-apa? Ada seorang muslimah yang hobi naik gunung, tetap naik gunung ketika memutuskan berjilbab syar’I, dengan rokcel-nya (rok celana).
Ada seorang muslimah yang hobi nyanyi, akhirnya bernasyid ria ketika memutuskan berjilbab dan sering diminta tampil dalam acara kemuslimahan. Ada seorang muslimah yang hobi renang, tetap renang secara rutin di kolam renang khusus muslimah ketika memutuskan berjilbab.
Bahkan banyak juga muslimah berjilbab yang tak kalah prestasinya dengan perempuan-perempuan lain. Tak jauh-jauh dari kehidupan penulis, teman penulis sendiri. Ada seorang muslimah berjilbab yang hobi dan memiliki bakat seni lukis, dia akhirnya membuat bisnis sepatu lukis dan jilbab lukis.
Ada seorang muslimah berjilbab yang menjadi mapres (mahasiswa berprestasi) tingkat fakultas dan sering mengikuti berbagai konferensi tingkat nasional bahkan internasional, dan nyatanya jilbab panjangnya tak mengerdilkan confidence nya.
Ada seorang muslimah berjilbab yang mengikuti kontes roket tingkat nasional, dan nyatanya jilbab panjangnya tak menghalanginya untuk tetap berprestasi. Ada seorang muslimah berjilbab yang bisa mengendarai mobil dan menjadi andalan untuk acara-acara kemuslimahan, tanpa ketergantungan dengan kaum Adam yang biasanya kebanyakan bisa mengendarai mobil.
Ada seorang muslimah berjilbab yang kuliah di luar negeri dan dia pun tetap PD dengan lingkungan sekitarnya yang non muslim, karena pandai membawa diri dalam pergaulan. Bahkan pernah suatu ketika teman perempuan non muslimnya mencoba mengenakan jilbab dan bilang: Aku cantik ya?
Jadi, tak ada hubungannya bukan bahwa jilbab itu suatu belenggu bagi para muslimah? Muslimah berjilbab masih bisa melakukan apa yang disukainya bahkan meraih prestasi di bidangnya masing-masing.
Ada satu cerita unik terkait keputusan seorang muslimah untuk berjilbab. Ada seorang muslimah yang belum berjilbab walaupun sebenarnya sudah ada niat dalam hatinya untuk berjilbab. Setelah bertahun-tahun, akhirnya keputusan untuk berjilbab pun datang juga. Bagaimanakah hal itu bermula?
Hidayah itu bermula dari ‘tembakan’ seorang laki-laki kepada dirinya saat ia duduk di kelas 2 SMA. Saat itu di hari Rabu sepulang sekolah, teman dekatnya, seorang laki-laki, menyatakan cinta padanya dan menginginkan sang muslimah menjadi pacarnya, dengan ungkapan: “maukah kamu jadi pacarku?”
Tentu sang muslimah terkejut dan tak menyangka jika ternyata teman dekatnya menyimpan rasa padanya selama ini. Hingga akhirnya, sang muslimah tak serta merta menjawab pertanyaan itu dan meminta waktu beberapa hari untuk bisa menjawabnya.
Dalam kebimbangan, ia pun memohon petunjuk padaNYA. Tiga hari tiga malam ia jalani shalat istikharah. Dan tepat di malam ketiga, seusai istikharah, ia bermimpi. Apa mimpinya? Ia bermimpi sedang berada di sebuah taman dan ada yang berbeda pada dirinya. Ya! Itulah jawaban Allah atas masalahnya.
Senin menjelang, sang muslimah pun berangkat ke sekolahnya. Ia disambut oleh kakak-kakak akhwat ROHIS dengan cipika cipiki dan memberikan selamat kepadanya. Teman laki-laki sang muslimah yang me’nembak’nya pun melihat keramaian di pintu kelasnya: sang muslimah kini berjilbab. Dan sang laki-laki tahu, inilah jawaban dari sang muslimah tanpa diucapkan langsung olehnya.
Satu hal yang diyakini sang muslimah bahwa jilbab membebaskan dirinya dari jerat nafsu syetan. Ketika ada teman laki-laki yang mengajaknya berpacaran, maka inilah jawabannya dan juga jawaban-NYA.
****
Sebelum mengakhiri tulisan ini, ijinkan aku mengutip ayat al-qur’an:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “ (Q.S Al-Ahzab: 59)
Semoga ayat cintaNYA melembutkan hati-hati kita..
Bagi yang belum berjilbab, maka bersegeralah, karena ini perintahNYA..
Bagi yang sudah berjilbab, semoga keistiqomahan senantiasa kita usahakan..
Karena sesungguhnya,
hidayah dan istiqomah itu bukanlah hal yang kita peroleh tanpa usaha..
Sekali lagi, sebelum menutup tulisan kali ini..
Tanamkan dalam diri bahwa:
Jilbabku Bukan Belenggu
Jilbabku Kebebasanku
Jilbabku Identitasku
Jilbabku Jati Diriku
Selamat Hari Solidaritas Jilbab Internasional..
* Tulisan ini dibuat untuk memperingati International Hijab Solidarity Day yang tepat jatuh pada 4 September
Ditulis oleh Lhinblue
Continue reading →

Menikmati Tantangan Hidup : Dari Rasulullah SAW hingga Bill Gates

0 comments

"Saya tidak pernah bekerja seharipun dalam hidup saya. Semuanya hanyalah keasyikan yang menyenangkan". (Thomas Alva Edison)
Ada masa-masa ketika hidup kita dibebani dengan berbagai tugas yang mesti diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Pada saat itu mungkin menjadi masa-masa saat jiwa kita merasakan adrenalin yang tak seperti biasanya.
Pernahkah Anda merasakan hidup yang semakin berat karena tumpukan pekerjaan? jiwa terdesak-desak? Nafas yang berat tersengal-sengal? atau dada yang terasa semakin menyempit karena beban tugas dan pekerjaan? Banyak dari kita tentu pernah merasakan hal itu.
Hikmah, Kata Rasul, adalah hak orang beriman, dimana ia menemukannya maka ia berhak mengambilnya. Pernyataan Thomas Alva Edison, bisa menjadi jawaban sekaligus hikmah bagi kita. Bahwa sesulit apapun pekerjaan yang kita hadapi, seberat apapun tantangan di hadapan kita, selama itu dinikmati, akan menjadi "keasyikan yang menyenangkan". "Nikmatilah pekerjaanmu" kata Konfusius, "maka kamu tidak akan pernah merasa bekerja seumur hidup". Konfusius benar. Lihatlah bagaimana para tokoh besar belajar dan bertumbuh.
Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam pernah berpeluh berdarah-darah, namun terus teguh dan tegap mengemban dakwah. Hingga namanya terus harum dalam sejarah. Mengapa? Karena Rasul menikmati pekerjaannya, beliaumenikmati dakwahnya.
Abu Bakr Radhiallahu’anhu, tak gentar memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat di zamannya. Ia tak kuatir dengan kecamuk perang. Mengapa? karena Abu Bakr percaya sekaligus menikmati keimanannya serta tugasnya sebagai khalifah.
Umar Radhiallahu’anhu, konon sangat jarang tidur, baik siang maupun malam hari, demi memenuhi hak rakyatnya. Bahkan pernah ia memikul sendiri berkilo-kilo gandum untuk dibagikan langsung pada rakyatnya. Ia tak malu, juga tak mengeluh atas beban-beban di pundaknya. Kok bisa? karena Umar menikmatitanggung jawabnya, ia menikmati amanahnya sebagai khalifah.
Ustman Radhiallahu‘anhu, begitu terkenal dengan kedermawanannya. Ia tak kuatir kekayaannya berkurang saat ia menyedekahkan begitu banyak hartanya di jalan Allah. Kok bisa? Karena Ustman menikmati keyakinan akan balasan bertransaksi dengan Allah.
Ali Radhiallahu’anhu, tak gentar menggantikan Rasul di tempat tidurnya untuk mengelabui sergapan kafir Quraisy. Ia mempertaruhkan nyawanya, kemudian berlari-lari sejauh 450 km, menyusul hijrah Rasul dan para sahabat dari Mekkah ke Madinnah. Kok bisa? Karena Ali menikmati perintah Allah dan Rasul-Nya sekaligus menikmati keimanannya terhadap balasan akan Syurga-Nya.
Syaikh Ahmad Yasin, seorang tua yang sejak lama mengalami lumpuh hampir di sekujur tubuhnya. Namun berhasil memunculkan kebangkitan Islam luar biasa yang menggetarkan zionis israel di Palestina. Beliau lumpuh namun terus berjuang membela Palestina. Kok bisa? Karena Syaikh Yasin menikmati pengorbanannya untuk membebaskan bumi cinta Palestina.
Thomas Alva Edison, ribuan kali gagal dalam percobaannya membuat bola lampu listrik. Ia tak menyerah hingga akhirnya berhasil dengan percobaannya. Kok bisa? Karena Edisonmenikmati pekerjaannya, menikmati percobaanya.
Para tokoh dan orang-orang besar menikmati tugas-tugasnya. Mereka senang belajar, senang bekerja, atau senang bereksperimen. Kesenangan itulah yang kemudian membawa daya ekstra dan perubahan besar bagi diri mereka, bahkan perubahan bagi episode sejarah zamannya.
Leonardo da Vinci terkenal akan etos kerjanya. Ia begitu gemar memperhatikan dan mengapresiasi fenomena alam serta hubungan antar benda. Hingga kemudian lahirlah "Mona Lisa". Begitu buah dari menikmati pekerjaan.
Einstein begitu kagum pada keajaiban alam dan terus bereksperimen sejak sang ayah menghadiahkan sebuah kompas "ajaib" yang jarumnya selalu menunjuk ke utara. Hingga lahirlah teori relativitas. Ini juga buah dari menikmatipekerjaan.
Bill Gates begitu teguh bekerja mengotak-atik mesin komputernya sejak kecil. Ia sempat drop out dari kampusnya, namun lewat tangannya justru kita mengenal "Microsoft", dan jadilah Bill Gates manusia terkaya. Pun ini buah dari menikmatipekerjaan.
Proses belajar / bekerja yang menyenangkan menciptakan daya tumbuh yang luar biasa. Maka mulai hari ini mari buat hidup kita menyenangkan. Buat proses belajar dan bekerja kita menjadi sangat menyenangkan. Kita boleh lelah, kita boleh sejenak kalah, tapi kita tak boleh patah. Kita, sebagaimana firman Allah, tak boleh putus asa. Terkait hal ini, Saya mengingat kekata powerfull dari Winston Churcill, dalam pidatonya di Harrold School pada 1941: “Never, ever, ever, ever, ever, ever, ever give up!”. Singkat namun bernas.
Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk menjalani hidup dan menghadapi semua tantangan yang datang. Pidato Churcill bisa menjadi hikmah untuk kita, agar “jangan, jangan dan janganlah sekali-kali menyerah dalam hidup.”

Karena itu, mari kita belajar memahami lebih dalam, bahwa kesulitan, ketegangan, tekanan-tekanan hidup adalah bagian dari siklus hidup. Dalam lingkaran perjalanan kita yang terus berputar ke depan, rasa-rasa itu niscaya akan berulang menghampiri kita. Maka terhadap semua tugas-tugas dan pekerjaan hidup kita, mari kita nikmati perjalanannya. Karena kemampuan untuk membuat proses hidup lebih menyenangkan akan menghasilkan pencapaian hidup yang juga menyenangkan.
Maka berderet nama-nama manusia besar; Rasulullah Shalallahu’alahi wassalam, Abu Bakr, Umar, Ustman, Ali, Syaikh Ahmad Yasin, Thomas Alfa Edison, hingga Bill Gates telah meraih pencapaian luar biasa dalam hidupnya. Kemudian mencatatkan namanya dalam lembar sejarah. Dan sekali kita bertanya, "Kok bisa?" Ya, karena mereka telah berhasil menikmati hidup. Karena mereka telah berhasil menikmati setiap jengkal tantangan hidup. Mereka bisa. Selanjutnya kita. Insya Allah.
Sumber :
Dea Tantyo
Universitas Padjadjaran
www.deatantyo.wordpress.com
Continue reading →